Namaku iwan, Aku masih kelas dua sma, sedangkan tante sari ku taksir
berusia di atas 40 tahun. Punya 2 anak. Satu udah kelas 1 smp, yang satu
lagi baru 5 tahun. Entah beruntung atau bencana aku dapat belajar seks
dari tante sari, wanita setengah baya tetanggaku.
Hari itu aku tidak sekolah, karena aku nungguin rumah, semua keluarga
pergi ke luar kota untuk acara hajatan saudara. Lumayan lah dapat izin
bolos dari orangtua, padahal rumah gak di tungguin juga gak bakalan di
gondol maling.
Eva, anak tante sari yang masih empat tahun itu deket banget denganku.
Aku juga seneng bermain dengannya; lucu. Nah, selama berada di rumah itu
aku bermain saja sama eva.
Jam setengah satu, tante sari datang kerumahku memanggil eva di suruh
bobo siang. Tapi sayang, eva nggak mau, nangis dia. Akhirnya tante sari
memintaku untuk kerumahnya sampai eva tidur siang. Barulah aku bisa
pulang.
Diruang tengah rumah tante sari, Aku duduk di sofa sambil nonton tv di
lantai di hadapanku, tante sari sedang ngelonin eva.
Pandangan mataku terpecah, antara tv dan sosok tante sari. Tante sari
yang tidur menyamping membelakangiku cukup membuat kontolku ngaceng, CD
nya sedikit terlihat di bagian pinggang akibat kaos yang di kenakan
sedikit tersibak. Tante sari sendiri pakai celana pendek di atas
dengkul.
Tidak perlu lama tante sari untuk menidurkan anaknya. Aku pun akan pamit
untuk pulang.
“jangan dulu Wan, eva belum pules, sebentar lagi yah” pintanya.”lagian
ngapain juga di kamu sendirian di rumah”
Bener juga ku pikir. Aku pun mengikuti permintaannya.
Setelah mengambilkan segelas sirup, tante sari duduk di sampingku.
Ngrobol kesana kemari sambil nonton tv.
“kalau malam minggu kamu kemana Wan, tante lihat kamu selalu pergi”
tanya tante
“biasalah tan, maen ama temen-temen, tuh di RW 2”
“kirain kamu ngapel”
“ah, saya belum punya pacar tan”
“bohong kamu, masa udah gede belum punya pacar”
“bener tante, nggak ada yang mau sih”
“bukan nggak ada yang mau, kamu nya kali kurang berani” kata tante sari
“cewek perlu di deketin, meskipun dia suka, belum tentu cewek agresif”
Bener juga pikirku, Cuma hilir mudik saja nama cewek yang katanya naksir
kepadaku sampe di telinga“wah, kayaknya saya mesti belajar nih sama
tante”
“boleh aja, kamu mau tanya apa, tante siap jawab”
Tanya jawab dunia abg keluar begitu saja. Aku bertanya, tante sari
menjawab. Bahkan kadang tanpa di tanya tante sari memberikan tips
menaklukan cewek.
“kalau punya pacar, sampai berapa lama saya boleh cium cewek, terus
sampai berapa lama juga saya boleh pegang tete nya” tanyaku.
Tante sari tertawa geli mendengar pertanyaanku. “waduh, niat pacaran
kamu kok ngeres sih Wan. Pasti kebanyakan nonton film bokep ya?”
Aku malu hati di ledekin tante sari. tak bisa berkata-kata
“hei, kenapa nggak di jawab”
“iya tante” jawabku malu
“terus kalau habis nonton ngapain?”
Aku semakin malu saja, dan minta izin untuk pulang. Kemudian berdiri.
“hehehe….eit jangan pulang dulu, belum di jawab” tante sari menggenggam
tanganku, menarik hingga aku kembali duduk disampingnya, seneng banget
mempermainkanku begitu. “kekamar mandi yah, ngocok”
“tante ah, nanya nya kok gitu sih” jawabku protes, kontolku kembali
ngaceng nongomin gitu.
Tante sari menarik ku kembali untuk duduk di sofa, lalu tiba-tiba
wajahnya mendekati telingaku; merdu. “gimana kalau tante kocokin, lebih
enak dari ngocok sendiri”
Aku kaget mendengar bisikan itu. belum lagi aku menjawab, tangan tante
sari sudah di mendarat di kontolku.
“tante…...” aku memandangnya bingung.
Tante sari tidak menjawab. Ia membuka resleting dan kemudian celana
jeans yang ku potong pendek . “oh rambutnya tebel banget wan, lumayan
ukurannya”
Jembutku memang tebel, rambut halus menjalar hingga pusar. tante sari
ngocok kontolku perlahan. Aku diam, menggigit bibirku sendiri.
“rasain wan, jangan di tahan” tante sari menciumi leherku. “enak wan?”
“iya…tante…egghhh…..ohh”
“sekarang tante kasih yang lebih enak” kepala tante sari meluncur
kebawah. Kontolku langsung di hisepnya. Aku yang baru pertama kali di
sentuh cewek sangat menikmati gaya ini. tangan ku memegangi kepalanya,
dan sesekali toketnya. sementara mataku sesekali melihat ke arah eva
yang masih tidur.
Tidak sampai lima menit spermaku muncrat di mulutnya.
“ah,,,tante…ahhhh….”
Mhhh…mhhh tante melumat habis spermaku tanpa sisa. “gimana Wan, enak
mana sama ngocok sendiri?” tante sari tersenyum
“enak ini tante”kataku jujur.
Tante sari sari duduk di pahaku, menciumku, senang sekali kulihat dia.
“spermamu banyak banget sayang,.kentel, enak sekali”
sisa-sisa kenikmatan masih membekas di wajahku, tapi mataku masih belum
puas.“tan, aku pengen lihat tete tante, boleh nggak?”
“kamu tadi udah pegang-pegang, masa di lihat nggak boleh, tapi ingat,
jangan minta tante telanjang, tante nggak kamu minta lihat memek tante”
tante sari mengangkat kaos putih yang di pakai. Dua gunung kembar
tersembul di apit Bh. “lakukin sesukamu Wan”
Baru saja aku menyentuh sedikit toketnya, suara eva terdengar bangun.
Selesai deh permainan.
***
Setelah kejadian itu,tiap hari aku berusaha mencari waktu untuk bisa
mengulang di spong tante sari. Sayang, kesempatan tak kunjung datang.
Ada saja gangguan, entah ada orang di rumahnya, eva tidak tidur, ada
suaminya dll.
Sampai akhirnya kesempatan itu datang di malam minggu ketika aku akan
nongkrong bersama temen-temen, jam tujuh malam, sekitar 2 bulan setelah
kejadian pertama. Aku yang baru beberapa puluh meter keluar dari rumah,
melihat tante sari dan eva sedang berjalan di jalanan.
“mau kemana eva, tante?”
“eh om iwan, eva mau beli es krim, om”
“Eva minta tolong aja ama om iwan beli eskrim nya. Biar kita nggak cape
jalan” kata tante sari “mau kan Om?”
“emang mau om?”
“iya, om mau, sini uangnya. Ntar om iwan anterin ke rumah eva”
aku pun membelikan es krim untuk eva, tak mengapalah perjalanku
terhambat dengan kejadian ini. dan mengantarkan ke rumah tante sari. Toh
tante sari pernah memberikan service kepadaku.
Tok.tok.tok…... eva membuka pintu mengambil pesanannya, es krim coklat
kesukaannya “sini om, masuk, main ama eva”
“ntar aja yah besok, om mau main dulu”
“iya Wan, masuk dulu, sebentar temenin eva”
“nggak usah tante, makasih” aku menolak, serius. Ngapain maen dirumah
tante sari, kalau nggak ada suaminya sih mau.
“nangis eva, nangis, ayo’ kata tante sari, aneh, ibu nyuruh anaknya
nangis. “tuh,tuh kan eva mau nangis” tante sari bercanda.
Pintar juga tante sari bercanda pikirku. “Udah masuk dulu, mau yang
kayak kemarin nggak”
Doo….rrrrr, aku kaget. Suaminya? Tanyaku dalam hati
“papanya eva lagi ke rumah neneknya sama kakanya eva” tante sari seakan
menjawab pertanyaanku.
Di janjiin yang enak-enak, mana mungkin ku tolak.
Aku, tante sari, dan eva nonton TV di ruang tengah, acara konser musik
indonesia dengan ribuan penonton terlihat semarak . Lama sekali eva
beranjak tidur. Sampai kapan aku nungguin kayak gini.
Barulah setelah hampir bosaan aku menunggu, eva memejamkan mata dan di
bawa ke kamar. Aku pun nagih janji tante sari. “tan”
Tante sari paham maksudku, :”masih sore wan, ntar aja” katanya sambil
melihat jam dinding yang berada di angka setengah sembilan lewat lima
menit
Busyet nih tante ngerjain gue, aku tidak peduli, ku peluk saja tubuhnya,
“kamu gak sabar wan. Ok, tapi biar tante ganti pakaian dulu”
Tante sari masuk ke dalam kamar. Sekeluarnya, dia tampil cantik memakai
daster tipis, celana dalamnya kelihatan transparan ,sementara putting
toket nyeplak, menandakan dia gak pakai BH. Wangi semerbak menyeruak,
rupanya tante sari memakai parfum di kamar tadi.
Aku langsung melorotkan celana panjangku, memberikan kontolku untuk di
spong tante sari. Tidak lupa aku juga meremas-remas toket tante sari.
“ahhh,,,,ah,,,,enak tante…”
Tante sari terus melakukan janjinya kepadaku, memberikan service birahi
yang tidak pernah aku lupakan. Ketika aku ingin membongkar dasternya,
tante sari mencegah lenganku “jangan disini wan, di kamar aja”
Tante sari menarikku ke kamar kosong, kamar kakanya eva . Mendorongku ke
tempat tidur hingga telentang. Menindih, dan membuka kaosku. Aku
betul-betul telanjang bulat di kasur empuk. Tante menciumi dadaku ,
nafsu sekali dia, bahkan dia sendiri membuka dasternya,
menggesek-gesekan toketnya ke dadaku, aku di di ciumi habis, sementara
kontolku di gesek oleh memeknya yang pakai celana.
“tan, ayo tan, isep kayak kemaren” ayo gak sabar minta di spong tante
sari, kayak dalam film bokep yang sering ku download di internet.
Tante sari menuruti permintaanku, ia mengisap kontolku; nikmat. Tapi,
tiba-tiba tante sari berhenti, dan membuka celana dalamnya sendiri. Oh,
aku lihat jembut tipis menempel disana. Agak sedikit heran, mengingat
tante sari pernah mengatakan tidak ingin memperlihatkan memeknya
kepadaku. Aku bangkit untuk dapat melihat lebih jelas, tapi sayang,
tante sari mendorongku kembali telentang. Tante sari bergerak di atas
tubuhku, lalu memberikan memeknya ke mukaku “jilatin Wan, jilatin…”.
Tanpa basa-basi, dan tanpa pengalaman jilat memek, memek tante sari ku
jilati, ehm ada aroma yang baru ku kenal, aroma vagina.
“ehhh…….egggh,,,, terus wan, …..iya …gitu… lebih keras lagi……”
Tante sari rupanya sangat menikmati oralku, kepalanya kadang mendongak
keatas, tangannya meremas toketnya sendiri. Rambutnya panjangnya
berantakan.
“oh…..wan, enak,,,,,terus,,,, terus sayang,,,,,,,”
Aku yang baru melihat memek cewek secara langsung mempermainkan dengan
dengan jari-jariku. Kadang menusuk-nusukan dengan jari-jariku. Ternyata
memek tante sari lebih indah dari pada memek bule xxx movies
Tante sari menarik tubuhya. Apa yang akan di lakukan?. Oh ternyata dia
meraih kontolku, menggesek-gesekan ke bibir memeknya. ahh… geli sekali,
helmku menyentuh daging lembut memek.
“ahhh…..ahhhhhh…gatel banget memek tante…..”
“ahhhh……eghhh….. tante ..enak……”
Tiba-tiba, tante sari membenamkan kontolku pada memeknya. bleessssss…….
“ahhhhhhhhhhhh……………” tante menjerit kecil kemudian bergoyang –goyang
naik turun.
:”ohhhhh……..tante…..”
Ini lah pertama kali kontolku masuk ke dalam memek. ngentot memek. Bukan
lagi aku jadi penonton film xxx tapi ngentot secara nyata.
“eggghhh…..eghhhhh….eghhhhhh…..ahhh”hanya itu yang keluar dari tante
sari sambil terus mengerakan tubuhnya.
“ohhh….achhh……eghhhhh…..”
“eghhh…………eghhh…ohh….”
“kalau mau keluar bilang yah sayang…..”tante sari berbisik
“egghhhh…..ohhhh…….”
Bles,..bles,,,,,,,,
Aku betul-betul menikmati goyangannya
“tante, aku mau keluar….eghhhh”
“tungguu,,,,,,bareng…..tante juga……oghhhh….ahghh…ayo…..tante mauuuu……”
“oh ….tante……”
“eghhhhhh…………egh………….aku keluar…tante….”
Crot-crot…..crot…………spermaku keluar….
“egmhmmm…….tante….ebgghhhh …….” Tante sari melumat bibirku kenceng
banget. i membenamkan memeknya dalam-dalam, dari gerakan kasar, kemudian
bergerak pelan, sampai akhirnya dia terkulai di atas dadaku.
Aku dan tante sari tersenyum. “enak sayang?”
Aku hanya mengganguk.
“jangan bilang siapa-siapa yah”
“aku janji tante”
Setelah aku mengenakan pakaian, aku ingin pulang untuk bergabung dengan
temen-temenku.
“mau mau begadang ama temen, apa mau lagi” tante sari bertanya
Ternyata aku pilih begadang dengan tante sari, ngentot lagi, jam pulang
aku sesuaikan dengan kebiasaanku begadang kalau malam minggu, jam
setengah tiga.
Sunday, December 20, 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment