Friday, April 21, 2017

Ku Taklukan Guru Ku Dengan Mudah

Ku Taklukan Guru Ku Dengan Mudah | Cerita ini berawal dari acara reuni satu angkatan 2006 dan pada reuni ini juga mengundang guru-guru yang bersedia. Reuni SMA ini berjalan dengan lancar. Dan pada saat itu aku bertemu dengan guru SMA ku dulu yang cantik, nama Guru itu Bu Maria.



Bu Maria sampai saat ini masih seperti dulu yang berwajah masih cantik dan anggun, tubuhnya pun masih terawatt dengan bagus.meskipun umurnya yang sekarang sudah menginjak usia 33 tahun.

Saat bertemu dengan Bu Maria dan berbincang dengan akrab. Gaya pakaainnya begitu menarik dengan memakai baju daleman yang berbalut dengan blazer yang sedikit ketat dengan paduan rok mini selutut. Bentuk tubuhnya yang menawan sehinnga membuat birahi ku timbul.

Saat waktu mengajar pada angkatanku, Dia merupakan guru termuda di sekolah kami.

Waktu acara reuni lumayaan banyak yang di obrolkan dengan ku ,karena saat itu aku mencoba untuk mendekatinya dan jadi deh untuk rencana awalku. Waktu terus berjalan dan tak terasa acara reuni itu selesai.

Tanpa sadar tamu yang datang sudah pada pulang dan tinggal kami berdua yang tersisa di sekolahan. Saat itu kami juga ikut pulang dan berjalan menuju pintu keluar sekolah, dan sesampainya di depan pintu keluar Bu Maria teringat atas barang bawaannya yang masih tertinggal di dalam kelas.

Sehingga aku mencoba menemaninya untuk kembali ke dalam kelas pada waktu acara reuni tersebut. Saat itu kira-kira jam 8 malam dengan sorotan lampu yang tidak begitu terang di sekolahan.

Setelah sampai di dalam kelas kemudian Bu Maria mengambil sesuatu yang tertinggal dan kemudian aku melamun sebentar akan kenangan-kenangan sekolah ini dan kelas ini.

Begitu aneh rasanya ketika aku mengitnya, dan tiba- tiba lamuan ku hilang sat Bu Maria menegurku.

“Ada Apa Toni. . ?”

kok melamun saja.” Ucap Bu Maria.

“Oh, gak apa-apa Bu. . ?

”hanya kangen saja pada masa SMA “ jawabku.

Dengan nuansa yang sepi dan senyap malah membuat birahi ku kembali memuncak dengan aroma bau badan Bu Maria yang sangat wangi tertiup angin malam.

Dan jantungku berdebar mau melaukan apa terhadap Bu Maria.

“Udah malam nih Toni, ayok . .

buruan kita pulang. .” ucap Bu Maria.

“Iya , Bu Maria. . “


“ Mari aku antar Bu, pulang ke rumah dengan Mobil saya”? tawaranku.

“Oke , Toni …terima kasih banyak. ..”ucap Bu Maria.

Dan kemudian aku mengungkapkan isi hatiku sama Bu Maria

“ Aku suka dengan Bu Maria. . “ucap ku.

Dengan pedenya aku berucap dengan hartti yang berdebar

“ Dug…Dugg…Dugg….”.

Ku Taklukan Guru Ku Dengan Mudah | Dan saat itu pula Bu Maria jadi diam dan langsung keluar dari dalam kelas dengan jalan yang sedikit memburu. Aku sangat ceroboh dengan ucapanku dan menjadi tidak akrab saja jadinya.

Kemudian aku memncoba untuk meminta maaf atas ucapanku itu. Dengan status Bu Maria yang sudah janda membuatku jadi salah tingkah dengan pikiran-pikiranku.

Setelah berjalan menemani Bu Maria dengan tergesa-gesa tadi, Bu Maria berhenti sejenak di depan Ruang kantor nya dan mengambil kunci ruang kantor yang berada di dalam tas nya itu.

Kemudian Bu Maria mengeluarakan kunci kantornya dan masuk ke dalam . di dalam pikiranku sedang apa Bu Maria malah masuk di dalam ruang kantornya.

Kemudian aku juga ikut masuk ke dalam ruang kantor dan menanyakan lagi sedang apa Bu Maria masuk kedalam ruang kantor. Terus aku mengajaknya untuk pulang tetapi Bu Maria menolak dengan ajakkanku.

Aku pun jadi merasa bersalah dengan ucapanku tadi, dan segera aku memegang tangannya Bu Maria, dan seketika sat itulah Bu Maria langsung memelukku dan menciumku.

Paada saat itulah aku segera membalas ciumanya itu dengan beradu bibir dan lidah.

Haduh, ,,di dalam pikiranku yang kalut , tiba-tiba jadi suasana yang hot dan menyenangkan.

Dengan gesit nya aku mencumbunya dengan birahiku yang aku tahan dari tadi terhadap Bu Maria.

Dan ternyata Bu Maria juga tak kalah dengan aksiku yang liar, Bu Maria membalasnya juga dengan birahi yang meletup-letup karena juga sudah lama Bu Maria menjanda dan lama merasakan hasrat seksual.

Lalu aku segera menjamah pada bagian payudaranya yang sekal dan padat dengan bibirku. Bu Maria dengan nafas yang tak teratur karena sosoran bibirku di payudaranya, sehinngga ciuman ini semakin menjadi panas.

Dengan aksiku, Bu Maria kemudian memainkan aksinya dengan tangan kanan yang sudah merogoh ke bagian celana ku.

Kontol ku yang di balut celana di remas-remas nya dari luaran dan kemudian tangan nya menerobos di balik celana ku.

Kontolku yang sudah di pegang seutuh nya lalu di remas-remas, kontolku semakin terangsang dan membengkak dengan ukuran yang menjadi berat.

Saat itu pula, aku meminta Bu Maria untuk membuka blezernya dan di buka nya dengan perlahan , kutatap pada bagian payudaranya yang begitu mantap dan menjadikan birahiku memuncak.

Saat ku lihat dadanya, aku kira biasa-biasa saja ternyata dugaaku salah besar.

Dadanya sangat indah dan bersih dengan kedua tai lalat yang berwarna merah muda. Bh nya yang telah aku lucuti itu berwarna hiaju muda dengan model yang menawan.

Karena nafsuku sudah begitu besar, aku tidak sabar untuk menciuminya payudaranya yang sekal.secara perlahan-lahan ku nikmati tubuhnya yang masih indah itu dengan sepenuh hati.


Bu Maria juga terangsang karena dengan aroma parfum yang kupakai dan dengan tubuhku yang berbentuk juga sehingga gairah Bu Maria terangsang.

Dan Bu Maria berkata :

“ TONI , aku mau bercinta denganmu sekarang”.

“ Tolong ya Ton, puasin aku dan tutup pintu nya” bisiknya.

Hahhahah. . .tanpa di suruh pun aku juga akan menutupnya dan sesegera mungkin aku menutup pintu kantor itu rapat rapat dan menguncinya dari dalam juga.

Setelah itu aku kembali ke pelukan Bu Maria dan aku sedikit jongkok di depannya dengan membuka rok nya dan mengangkan kan kedua kakinya.

Ku Taklukan Guru Ku Dengan Mudah | Wooow. . .begitu wangi aroma di dalam nya dan begitu bersih pahanya. Dengan selakangan yang terlihat menonjol atau nonong itu yang di balut dengan Cd berwana hijau muda juga selaras dengan BHnya.

Lalu segera aku jilati dan ciumi pahanya dan tanganku yang bergreliya dipayudaranya sebentar. Kemudian tanganku beralih ke bagian memeknya untuk meraba-raba dan memainkan klitoris nya.

Dengan menjilati pahanya lalu ku jilati pula bagian memeknya dan Bu Maria bergetar menggeliat geli dengan desahan-desahan lembutnya. Ketika jilatanku di memeknya berlangsung ,


Bu Maria berkata :

“Kamu mau apakan Toni. . ?”

Sambil meremas kapalaku dan memegangi sebagian rambutku

“uhh. . . .Oh . .. .Uh. .. . “desah Bu Maria.

Bu maria sepertinya terhanyut dengan kenikmatan-kenikmatan yang aku ciptakan. Terlihat begitu menikmati hanya di batasi dengan CD nya yang masih di kenakannya dan gempuran pun segera aku tingkatkan.

Setelah itu CD nya aku lucuti dan sudah nongol pemata yang tersembunyi di hadapan mataku. Sedikit berwarna merah pucat dengan klitorisnya yang sedikit basah.

Klitoris yang besar sesuai dengan dugaanku. Di sekelilingnya ditumbuhi rambut yang tidak begitu tipis.


Kumainkan lidahku dan bermain di bibir memek nya. Secara perlahan ku mulai masuk ke dalam dengan gerakan-gerakan melingkar yang membuat Bu Maria makin sahwat, sampai harus mengangkat-angkat bokongnya.

“Aahh… Kau pintar sekali Ton. .. Belajar dari mana hh…”

Ku Taklukan Guru Ku Dengan Mudah | Tanpa sungkan-sungkan Bu Maria melumat bibirku. Lalu tangannya menyentuh celanaku yang menonjol akibat batang kontolku yang sudah ngaceng maksimal, meremas-remasnya beberapa saat.

Betapa lembut ciumannya, meski masih polos. Aku segera menjulurkan lidahku, memainkan di rongga-rongga mulutnya.

Lidahnya ku belit sampai dia seperti hendak tersendak. Semula Bu Maria seperti akan menolak dan melepaskan diri, tapi tak ku lepaskan.

Mulut ku yang melekat di mulutnya.

“Uh kamu pengalaman sekali ya. Sama siapa?

Pacarmu?”, 

tanyanya diantara cipokan ciuman yang membara dan mulai sahwat. Aku tak menjawab, tanganku mulai mempermainkan kedua payudaranya yang tampak menggairahkan itu. Biar lebih bebas dan enak BH-nya segera kulepas.

Kini dia telanjang dada. Tak puas, segera ku lorotkan rok mininya. Nah kini dia telanjang bulat. Betapa bagus tubuhnya. Padat, kencang dan putih mulus.

“Nggak adil.. . . !!! “

“Kamu juga harus lepas baju .“

Ku Taklukan Guru Ku Dengan Mudah | Bu Maria pun melucuti kaos, celanaku, dan terakhir CD ku. Dengan batang kontolku yang tegak penuh segera diremas-remasnya.

Tanpa diarahkan kami rebah di atas meja kantor, saling menindih.

Aku menunduk ke selangkangannya, mencari pangkal kenikmatan memeknya. Tanpa ampun lagi mulut dan lidahku menyerang daerah darurat itu dengan liar.

Bu Maria mulai mengeluarkan jeritan-jeritan tertahan menahan nikmat. Hampir 7 menit kami menikmati permainan itu. Selanjutnya aku merangkak naik. Menyorongkan batang kontolku ke mulutnya. “ Sekarang Gantian ya Bu Maria ..”

Ku Taklukan Guru Ku Dengan Mudah | Tanpa menunggu jawabannya segera kumasukkan batang kontolku ke mulutnya yang seksi dan basah. Semula agak kesulitan, tetapi lama-lama dia bisa menyesuaikan diri sehingga tak lama batang kontolku masuk ke rongga mulutnya.

Justru di sinilah fantasinya,

“Selama ini sama suami main seksnya gimana?”, tanyaku sambil menciumi payudaranya.

Bu Maria tak menjawab. Dia malah melumat bibirku dengan penuh gairah seks. Tanganku pun secara bergantian memainkan kedua payudaranya yang kenyal dan selangkangannya yang mulai basah.

Aku tahu, Bu Maria sudah kepengin disetubuhi.

Tapi aku sengaja membiarkan dia menjadi penasaran sendiri. Tetapi lama-lama aku tidak tahan juga, batang kontolku pun sudah ingin segera memompa dan menyumpal liang kenikmatannya.

Pelan-pelan aku mengarahkan kontolku yang sudah kaku dan keras itu ke arah selangkangannya. Ketika mulai menembus liang memek nya, dan kurasakan tubuh Bu Maria agak gemetar.

“Ohh…Uoohh. . .ouhh. . .”,

desahnya ketika sedikit demi sedikit batang kontolku masuk ke liang memek nya. Setelah seluruh kontol ku masuk, aku segera bergoyang naik turun di atas tubuhnya.

Aku makin terangsang oleh desahan-desahan kecil, lenguhan serta kedua payudaranya yang ikut terombang ambing. 5 menit setelah ku pompa, Bu Maria menjepitkan kedua kakinya ke pinggangku. Pinggulnya dinaikkan. Tampaknya dia akan orgasme.

Genjotan batang kontolku kutingkatkan temponya .

“Ooo… ahh… hmm… ssshh…”, desahnya

Ku Taklukan Guru Ku Dengan Mudah | Dengan tubuh menggelinjang menahan kenikmatan puncak yang diperolehnya. Kubiarkan dia sebentar menikmati orgasmenya beberapa saat. Lalu ku ciumi pipi, dahi, dan seluruh wajahnya yang berkeringat.

“Sekarang Bu Maria berbalik. Menungging di atas meja.., ok!”

Aku mengatur badannya dan Bu Maria menurut. Dia kini bertumpu pada siku dan kakinya.

“Mau di apakan lagi aku ini Ton?”, tanyanya.

“Pokoknya enaaaakk. . Bu Maria…. “


“Bu maria tenanng saja . .” jawabku.

Ku Taklukan Guru Ku Dengan Mudah | Setelah siap dan terasa sudah enalk posisinya, aku pun mulai menggenjot dan menggoyang tubuhnya dari belakang. Bu Maria kembali menjerit dan mendesah merasakan kenikmatan yang tiada taranya, yang mungkin selama ini belum pernah dia dapatkan dari suaminya.

Setelah dia orgasme sampai dua kali, kami istirahat.

“Capek?”, tanyaku.

“Kamu ini aneh-aneh saja. Sampai mau copot tulang-tulangku”.

“Tapi kan nikmat Bu..”, jawabku

Sambil kembali meremas payudaranya yang menggemaskan.

“Ya deh kalau capek.

Tapi tolong sekali lagi,

aku pengin masuk agar spermaku keluar.

Nih sudah nggak tahan lagi batang kontolku.

Sekarang Bu Maria yang di atas”, kataku

Sambil mengatur posisinya. Aku terletang dan dia menduduki pinggangku. Tangannya ku arahkan agar memegang batang kontolku masuk ke memek nya. Setelah masuk sepenuhnya kontolku, tubuhnya kunaik-turunkan seirama genjotanku dari bawah.

Bu Maria tersentak-sentak mengikuti irama goyanganku yang makin lama kian cepat. Payudaranya yang ikut terombang ambing menambah gairah birahi sahwatku.

Apalagi diiringi dengan desahan dan jeritannya saat menjelang orgasme. Ketika dia mencapai orgasme aku belum apa-apa.

Posisinya segera ku ubah ke gaya tubruuuk. Bu Maria kurebahkan dan aku menembaknya dari atas. Mendekati klimaks aku meningkatkan frekuensi dan kecepatan genjotan batang kontolku.

 “Oh Bu Maria.., aku mau keluar nih ahh..”

Ku Taklukan Guru Ku Dengan Mudah | Beberapa detik kemudian spermaku muncrat di dalam liang memek nya. Bu Maria kemudian menyusul mencapai klimaks. Kami berpelukan erat. Kurasakan liang kenikmatannya begitu hangat menjepit batang kontolku.

Lima menit lebih kami dalam posisi rileks seperti itu. Kami berpelukan, berciuman, dan saling meremas lagi. Seperti tak puas-puas merasakan kenikmatan yang baru saja kami rasakan.

Setelah adegan seks itu selesaui di dalam kantor, kami segera pergi meninggalkan ruang sekolah dan mencari makan sambil bercakap-cakap kembali. Bu Maria keesokan harinya bisa kujemput lagi atau kuantar.

Dan saat Sore pun sudah berganti untuk kedua kali nya, Bu Maria kujemput dengan mobilku. Kita makan di mall dan kami pun beranjak pulang menuju tempat parkir.

Di tempat parkir itulah kami beraksi kembali, aku mulai menciumi lehernya.

Bu Maria mendongakkan kepala sambil memejamkan mata, dan tanganku pun mulai meremas kedua payudara nya.

Nafas Bu Maria makin terengah, dan tanganku pun masuk di antara kedua pahanya. Celana dalamnya sudah basah, dan jariku mengelus belahan empuk yang mempesona.

“Uuuhh.., mmmhh..”,

Bu Maria menggelinjang, tapi gairahku sudah sampai ke ubun-ubun dan aku pun membuka dengan paksa baju dan rok mininya.

“Haaahh. . . . .! “

Ku Taklukan Guru Ku Dengan Mudah | Bu Maria dengan posisi yang menantang di jok belakang dengan memakai BH puitih dan CD putih. Aku segera mencium pentil payudaranya yang montok dan masih berbalut dengan BH-nya yang seksi, berganti-ganti kiri dan kanan.

Tangan Bu Maria mengelus bagian belakang kepalaku dan erangannya yang tersendat membuatku makin lepas kontrol.

Aku menarik lepas celana dalamnya, dan nampaklah bukit memek nya. Aku pun segera membenamkan kepalaku ke tengah selakangannya.

“Mhhhhh….uhhh…, mmmhh..”.

Tangan Bu Maria meremas –remas dan pinggulnya bergetar ketika bibir tempiknya aku cumbui. Sesekali lidah ku berpindah ke perutnya dan menjilatinya dengan perlahan.

“Ooohh.., Uhhhhhh. . . ..auuuw. . ...”.

Bu Maria mengangkat punggungnya ketika lidahku menyelinap di antara belahan tempik nya yang masih begitu rapat. Lidahku bergerak dari atas ke bawah dan bibir tempiknya mulai membuka.

Sesekali lidahku menjulur ke klitorisnya yang membuat tubuh Bu Maria mengangkat sedikit dan nafas Bu Maria tersa berat.

Tanganku naik ke dadanya dan meremas kedua bukit payudaranya. Pentilnya semakin membesar dan mengeras. Ketika aku berhenti menjilat dan mengulum,

Bu Maria tergeletak terengah-engah, matanya terpejam.

Tergesa aku membuka semua pakaianku, dan kontolku yang tegak seperti menara mercucuar, ku temple-tempelkan di pipi Bu Maria.

“Mmmhh…, mmmhh.., ooohhm..”.

Ketika Bu Maria membuka bibirnya, ku jejalkan kepala kontolku, dan sekarang Bu Maria pun mulai menyedot nyedot .

Tanganku bergantian meremas payudaranya dan membelai tempik nya.

“Oouuuh Bu Maria.., enaaaak.., teruuuss…”, erangku.

Bu Maria terus mengisap batang kontol ku sambil tangannya mengusap memeknya sediri yang juga telah banjir karena terangsang dengan kontolku yang begitu wow. . . dan perkasa baginya.

Hampir 5 menit dia menghisap kontolku dan tak lama terasa sekali sesuatu di dalamnya ingin meloncat ke luar.

“Bu Maria.., ooohh.., enaaak.., teruuus”, racauku .

Dia mengerti kalau aku mau keluar, maka dia memperkuat sedotannya dan sambil menekan liang memeknya. Aku lihat dia mengejang dan matanya terpejam, lalu..,

“Criitt. . . .criiit.., cuuurr.., ccuuur..”

“Oughh.., Toni.., nikmat.. sekali ”, erangnya

Ku Taklukan Guru Ku Dengan Mudah | Tertahan karena mulutnya tersumpal oleh batang kontolku. Dan karena hisapannya terlalu kuat akhirnya aku juga tidak kuat menahan ledakan dan sambil ku tahan kepalanya, kusemburkan pejuhku ke dalam mulutnya,

“Crooot.., jrooot. . .. croott.., crooot..criiitt. . . . ”,

banyak sekali pejuhku yang muncrat di dalam mulutnya.

“Aaarrgghhhkk.., Oooough. . .. ”,

dengan puas. Aku masih belum merasa lemas dan masih kuat lagi kemudian aku pun naik ke atas tubuh Bu Maria dan bibirku melumat bibirnya.

Aroma kontol ku ada di mulut Bu Maria dan aroma memek Bu Maria di mulutku, bertukar saat lidah kami saling membelit.

Dengan tangan, ku gesek-gesekkan kepala kontol ku di celah di selangkangan Bu Maria. Dan sebentar kemudian kurasakan tangan Bu Maria menekan pantatku dari belakang.

“Ohm, Toni. .. masuk.., Auooogh.., masukin ya. . . ”

Perlahan kontolku mulai menyelinap masuk ke liang tempiknya dan Bu Maria semakin mendesah-desah. Segera saja kepala kontolku terasa tertahan oleh sesuatu yang kenyal.

Dengan satu hentakan, tembuslah yang menghadang itu.

Ku Taklukan Guru Ku Dengan Mudah | Bu Maria teriak kecil dan aku menekan lebih dalam lagi dan mulutnya mulai menceracau,

“Aduhhh.., assshh.., iya..,Toni . . . terus.., “

“Mmmmhh.., “ “Aaduhhh.., enak.., Toni. . .”

Aku lalu memeluk ke tubuh Bu Maria, lalu membalikkan kedua tubuh kami sehingga Bu Maria sekarang duduk di atas pinggulku. Nampak kontolku menancap hingga pangkal di memeknya.


Tanpa perlu diajari, Bu Maria segera menggerakkan pinggulnya, sementara jari-jariku bergantian meremas dan mengelus-ngelus teteknya, terus klitorisnya .

Dan kami pun mencapai puncak orgasme . Lewat beberapa waktu, gerakan pinggul Bu Maria makin menggila dandia segera membungkukkan tubuhnya dengan bibir kami saling melumat.

Tangannya menjambak rambutku, dan akhirnya pinggulnya berhenti menyentak.

Terasa cairan hangat dan kental membalur seluruh batang kontol ku.

Setelah tubuh Bu Maria melemas, aku mendorongnya hingga telentang, dan sambil menindihnya, aku mengejar puncak orgasmeku sendiri.

Ketika aku mencapai klimaks, Bu Maria tentu merasakan semburan air pejuhku di liang memek nya, dan dia pun mengeluh lemas dan merasakan orgasmenya yang kedua.

Sekian lama kami diam terengah-engah di dalam mobil dan tubuh kami yang basah kuyup dengan keringat masih saling bergerak bergesekan, merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme.
Sekian.

No comments: