Namaku Arman, aku seoran karyawan perusahaan swasta yang telah
bekeluarga dan berusia 35 tahun. Pada suatu hari aku ditugaskan oleh
kantorku untuk mencari salah satu merk parfum yang akan dihadiahkan
untuk para istri calon customer dari perusahaanku, tentunya belinya
partai banyak. Kebetulan aku yang dipercayai oleh pihak perusahaan untuk
pembelanjaan parfum ini.
Setelah anggaran untuk belanja ini sudah di setujui aku-pun mulai
berangkat untuk hunting suatur merk parfum, dan alternative daftar merk
parfum dari perusahaan juga sudah saya kantongin. Sebagai orang yang
dipercaya aku-pun tidak akan sembarangan untuk memilih merk parfum yang
akan diberikan oleh para istri calon customer di perusahaanku.
Aku memilih parfum bukan hanya karena merk parfumnya terkenal saja,
namun aku juga memilih yang SPG-nya cantik, sexy dan putih mulus,hhe. Di
MOI (mall Of Indonesia) sungguh banyak sekali pilihan parfum itu,
rasanya lelah sekali aku muterin counter parfum tapi belum ketemu juga
SPG parfum yang sesuai harapanku.
Karena aku lelah maka saat itu aku menumpang duduk salah salah satu
counter kosmetik, aku melihat para SPG kosmetik itu sudah STW guest. So
aku nggak selera deh padahal disitu juga ada parfum yang bagus juga dan
juga SPG-nya jutek-jutek lagi. Namun ketika aku sedang meghelak nafas
sejenak, tiba-tiba dari belakangku ada seorang wanita memberikan kertas
kecil.
Kertas kecil itu adalah sample parfum yang seperti biiasa di berikan
oleh para SPG parfum dan tentunya kertas itu beraroma parfum. Karena
diberikan dari belakang aku-pus spontan menoleh kebelakang, wow..
ternyata SPG-nya cantik sekali, ini nih pas sama selera aku. Pada saat
itu SPG parfum itu mengenakan pakain yang so sexy kawan.
Saat itu dia memakai semacam tank top ketat yang kelihatan pusarnya dan
memakai rok ketat diatas lutut, sehingga dari balik pakainn sexy-nya
terlihat lekuk tubuh proporsionalnya dan pastinya menggungah otak
mesumku yang tadinya sudah lelah, hahaha, lalu aku-un menyapananya,
“ Wow, mbak sexy banget deh, pusarnya kelihatan lagi, emangnya mbak nggak disuruh pakai seragam ya sama bosnyam ” ucapku.
Mendengar ucapanku dia menjawab dengan santainya,
“ Oh… emang kita disuruh pake pakain kayak gini kog om sama bos kita, om
cari parfumkan yaudah ini di coba sample parfumnya Om, ” ucapnya
sembari menyodorkan kertas kecil yang beraoma parfum yang ditawarkan.
“ Ini buwat di endus-endus ya Mbak ?? Emm… Kalau mau ngendus yang nawarin boleh nggak ??? hhe..., ” ucapku menggoda.
“ Dasar ih si om genit banget, genitnya ntar aja om kalau udah beli parfum saya, ” ucapnya dengan genit.
“ Okey deh om bakalan belanja, janji yah kalau om udah beli kamu boleh digenitin ??, ” ucapku.
“ Hemm… tergantung belanjanya deh om kalau masalah genit-genitan, yaudah
kita ke counter-aku yuk, gak enak kalau nawarin dicounter orang, ”
ajaknya.
Akhirnya akupun diajak SPG itu ke counter-nya, sesampainya disana akupun
menunjukan beberapa merk yang diberikan oleh perusahaanku kepada SPG
itu,
“ Wah ini pilihanya banyak banget Om, mendingan Om beli merk aku aja
deh, ntar kalau beli produkku ntar aku kasih bonus deh Om, ” ucapnya.
“ Emangnya bonusnya apaan ???, ”
“ Om ini ih, katanya kan tadi om pingin ngendus yang nawarin itu bonusnya,hhe… ” ucapnya.
“ Yah nggak seru ih kalau cuma ngendus ajah, ” kataku.
“ Hemm… kan itu cuma sekedar permulaannya om, yaudah ntar jemput aku jam
4 ya om, ntar aku kasih bonus yang lebi kalau om beli produk aku
banyak, hhe…” ucapnya.
Gila nih SPG, boleh juga nih, “ Oh iya ngomong-ngomong nama kamu siapa, ” tanyaku.
“ Oh iya sampai lupa aku mempekenalkan diri gara-gara bahas masalah
ngendus mengendus, hhe… nama aku Erlin om, ” ucapnya memperkenalkan
diri.
“ Oh erlin, oke deh nanti Om jemput kamu disisni jam 4 sore yah disini,
sekalian nanti kita bahas tentang mekanisme order parfum produk kamu,”
ucapku.
“ Siap bos, ditunggu nanti yah, hhe..,” ucapnya.
Setelah itu aku-pun pergi kembali kekantor lagi. Singkat cerita jam
sudah menunjukan pukul 15.30, dan aku-pun segera pergi meuju ke Mall itu
lagi. Sesampainya disana tepat pukul 16.00 aku sampai ke counter parfum
Erlin, disana terlihat Erlin sudah menuggu aku dan segera aku hampiri,
“ Hey Lin, yok kita ngopi ke starbuck sambil bahas tentang order parfumnya, ” ajaku.
“ Yaudah ayo Om, ” ucapnya.
Kemudian kamipun segera pergi ke starbuck yang letaknya juga Mall
tersebut. Kini sampailah kami di starbuck dan kami segera memesan kopi,
“ Oh iya Lin kamu mau pesan apa ?, ” tanayaku.
“ Capucino aja deh om, ” jawabnya.
Setealah itu kami-pun memesan 2 capucino, kira-kira setelah 10 menit
pesananpun datang dan kami-pun memulai perbincangan kami sembari
menikmati segelas capucino kami masing-masing. Disana kami mengobrol
banyak tentang tatacara oder dan mebahas SPK yang akan diberikan oleh
perusahaan parfum Erlin kepadaku,
“ Oh iya Lin, ini bagaimana masalah order parfumnya, ” tanyaku.
“ jafdi Gini om, kan ini om jumlah ordrnya partai besar, jadi besok
Erlin kasih daftar pemebelian om ke kantor, biar pihak kantor yang
langsung kasih penawaran langsung ke nama om aja ya, ” ucapnya.
“ Okey, terus habis itu ? ” tanyaku.
“ Om tinggal kasih aja SPK-nya ke Erlin, Kalau udah ada spk-nya banti
barang tinggal dianter, sekalin kasih kasih faktur pembelian terus habis
itu om tinggal bayar deh, gampang kan ?? dan yang penting Erlin bakalan
dapet komisi gede kalau peroject ini gol,hhe… ” ucapnya.
“ Oke deh Lin, oh iya ini kan Erlin dapet bonus gede, terus bonus Erlin ke Om apa dong, ” ucapku.
“ Kalau bener-bener deal, Om boleh bawa Erlin kemana aja sesuka Om dan Erlin bakalan nurut sama Om, ” ucapnya.
Tidak terasa kami mengobrol cukup lama,
“ Udah magrib nih Lin, makan dulu aja yuk, biar nanti kita nggak usah nyari makan lagi kalau udah berduaan, hhe” ajaku.
“ Wah lembur nih ceritanya aku Om, hhe.. Oke deh,” ucapnya genit.
Aku hanya tersenyum menanggapinya, kemudian segera membayar kopi lalu
setelah itu aku menggandeng dia keluar dari starbuck menuju ke food
court,
“ Lin, kamu yang pesen makanannya yah, n sekali kamu yang pilihin makanannya, ” ucapku.
“ Ok deh Om, oh iya Om sukanya makanan apa, ” tanyanya.
“ terserah kamu aja deh, kalau kamu suka Om pasti suka, oh iya ini uangnya Lin, ” ucapku sembari memberikan uang kepada Erlin.
“ Uangnya nanti aja Om, ntar kalau pesenanya udah datang om aja yang
langsung bayar, yaudah aku pesen dulu ya Om, ” ucapnya lalu bergegas
memesan makanan.
Setelah itu Erlin-pun segera memesan makanan dan minuman untuk kami.
Sekitar 15 menit kemudian pesanan-pun datang, kemudian aku-pun aku
mebayar semua bon makanan-nya. Lalu,
“ Nah ini Om pesenan aku, OM suka nggak sama pilihan Erlin,” tanyanya.
“ Suka kok, tapi om lebih suka sama yang pilihin makanan ini, hha…” ucapku merayu.
“ Dasar nih si Om super genit, Hemm… kayaknya Om udah gak sabar ya pingin dapetin bonus dari aku, ” ucapnya mnggodaku.
“ kamu tahu aja deh lin, Adek om dari tadi udahmanggut-manggut aja nih, hha…” ucapku.
“ Udah berdiri yah adeknya ya Om ??? ” ucap Erlin berbisik.
“ Idah dari tadi kali Lin, malahan dari pertama ngeliat kamu, habisnya pakaian kamu sexy abis sih” ucapku.
“ Hahaha, dari pihak kantor aku ngebebasin kita Om mau pakain apa aja,
gak kaya kounter laennya harus pakai seragam. Kalau kayak ginikan Erlin
bisa Dapet ikan paus hari ini, target Erlin sebulan langsung gol om
kalau order om masuk, Oh iya ini orderan udah pasti delakan kan om ?? ”
ucapnya.
“ Yaiyalah pasti, udah tenang aja kamu Lin, lagian kamu juga udah mau
kasih bonusnya duluan, pasti orderan Om 200 prsen deal deh dijamin, ”
ucapku.
“ Siap deh Om, nanti kalau SPK dah ditangan, Erlin bakal ngasih lagi bonus yang sama nanti aku sama om lagi, ” ucapnya.
“ Wah, kamu ini sampe segitunya Lin, ” ucapku.
“ Yaiyalah Om, daripada pausnya jatuh ketangan orang lain mendingan aku kasih Om bonus dulu, hhe…” ucapnyaa.
“ Bisa aja deh kamu Lin, lagian SPG yang lain nggak ada yang sesuai sama seleraku kok Lin, so kamu tenang aja, ” ucapku.
Saat itu dia tersenyum mendengarnya,
“ Ngomong-ngomong kamu selalu ngasi bonus kaya gini ke customer lelaki ya Lin, ” tanyaku.
“ Ya tergantung besar ordernya dan tergantung orangnya Erlin suka apa
enggak Om, lagian nggak semua customer minta beginian Om, banyak juga
yang langsung minta mentahnya kok om, ” ucapnya. “ Apa tuh maksud?, ”
tanyaku.
“ Mentahan tu bonus duit Om, ” ucapnya.
“ Oh gitu ya,” jawabku.
Erlin hanya tersenyum. Erlin memang menyenangkan untuk diajak ngobrol,
semoga aja dia juga menyenangkan diranjang, mana orangnya cantik dan
sexy lagi. Selesai makan, kami beranjak menuju gedung parker, dan menuju
ke mobil,. Setelah didalam mobil dia bertanya,
“ Om, Erlin mau dibawa keama nih Om ?, ” tanyanya.
“ Ke apartmen ya Lin, ”
“ Wah asik dong”
“ Mangnya biasanya kalau ngasih bonus ke customer dibawa kemana kamu Lin, , ”
“ Yah palingan ke hotel om, tapi kalau dihotel maennya ya paling
diranjang, disofa atau di kamar mandi. Kalau diapartemen kan bisa
dimana-mana ya om, ” ucapnya.
Liar juga fantasi ni anak. Mobil meluncur menuju ke apartmen yang
letaknya gak jauh dari mal tadi. Sesampai di aprtmen mobil langung masuk
ke basement dan parkir di tempat yang menjadi hak ku. Aku menggandeng
Erlin ke lift, di dalam lift aku memeluknya,
“ Om sering ya ke apartment ini, suka bawa ABG ya, ” tanyanya sambil tersenyum.
“ Sekarang lagi bawa ABG nih, ” jawabku.
“ Kamu kan masih tergolong abg juga kan, ”
Di apartment, kami duduk di sofa, aku mengambilkan minuman dan
menyalakan TV. Kami tak banyak bicara karena perhatian tertuju ke tv.
Akhirnya aku pindah duduk di sampingnya, menghadapkan tubuhnya ke arahku
dan meletakkan tangan kananku di atas perutnya sambil memasukkan
telunjuk ke pusernya yang tersingkap.
Lehernya kucium, terus menyusur ke pipi. Tubuhku bergeser merapat,
bibirnya kulumatnya dengan lembut. Dia juga mengulum bibirku lebih kuat.
Sedang menikmati bibirnya dengan mulutku, tangan kususupkan kedalam
tank topnya dan meremas lembut buah dada-nya yang masih terbungkus bra.
Dia terengah jadinya, rupanya tindakanku sudah menaikkan suhu nafsunya.
Bibirku mulai meneruskan jelajahannya, sambil melepaskan tank topnya,
lehernya kukecup, kujilat kadang kugigit lembut. sambil terus
meremas-remas buah dada-nya. Kemudian tanganku menjalar ke punggungnya
dan kulepas kaitan bra nya sehingga buah dada-nya bebas dari penutup.
Bibirku terus menelusur di permukaan kulitnya.
Mulai dari puting kirinya kusentuh dengan lidah dan kuhisap. Terus
pindah ke puting kanan. Dan tanganku satunya mulai turun dan memainkan
pusernya, dia makin terengah, rupanya nafsunya makin berkobar karena
elusan tanganku. Kemudian tanganku turun lagi dan menjamah
selangkangannya.
Lama hal itu kulakukan sampai akhirnya kubuka restleting celananya dan
kutarik celananya ke bawah, Tinggalah CD mininya yang tipis yang
memperlihatkan jembutnya yang lebat, saking lebatnya jembutnya muncul di
kiri kanan dan dibagian atas dari cd mini itu. Jembutnya lebih terlihat
jelas karena CD-nya sudah basah karena cairan Vagina-nya yang sudah
banjir.
Kubelai celah Vagina-nya dengan perlahan. Sesekali kusentuh
clitoris-nya, ketika kuelus pahanya otomatis mengangkang sehingga aku
bisa mengakses daerah Vagina-nya dengan leluasa. Tubuhnya terasa
bergetar, kemudian CD-nya yang sudah basah itu kulepaskan. Diamengangkat
pantatnya agar aku bisa melepas pembungkus tubuhnya yang terakhir.
Jariku mulai sengaja memainkan clitoris-nya. Kemudian masuk ke
Vagina-nya. Aku terus bergantian menjilati puting kiri dan kanan dan
sesekali kuhisap, dan terus jilatanku menjalar ke perutnya, akhirnya
sampailah ke Vagina-nya. Kali ini kucium bulu kewankitaan-nya yang lebat
dan kubuka bibir kewanitaan-nya dengan dua jari.
Kadang bibir kewanitaan-nya kuhisap, kadang clitoris-nya, namun yang
membuat dia tak tahan adalah saat lidahku masuk di antara kedua bibir
kewanitaan-nya sambil menghisap itilnya. Hanya dalam beberapa menit dia
benar-benar tak tahan. Dan dia mengejang dan dengan sekuatnya dia
berteriak sambil mengangkat pantatnya.
Sehingga pada saat itu clitoris-nya merapat dengan mulutku. Dia
meremas-remas rambutku, rupanya dia merasakan nikmatnya nyampe, hanya
dengan bibir dan lidahku. Aku terus mencumbu Vagina-nya, hingga nafsunya
bangkit kembali dengan cepat,
“ Om, Erlin buruan masukin Kejantanannya, aku udah pingin nih !!!, ” pinta-nya sambil membuka pahanya lebih lebar.
Aku pun bangkit, mengangkat badannya yang sudah lemas dan kubawa ke
kamar. Di kamar, dia kubaringkan di tempat tidur ukuran besar dan aku
mulai membuka bajuku, kemudian celanaku. Dia nampak terkejut melihat
Kejantanan-ku yang besar dan panjang nongol dari bagian atas CD-ku.
Kemudian aku juga melepas CD-ku. Sementara itu dia terbaring menunggu.
Kejantanan-ku yang besar dan panjang dan sudah maksimal ngacengnya,
tegak hampir menempel ke perut. Dan saat aku pelan-pelan menindihnya,
dia membuka pahanya makin lebar dan memejamkan matanya. Aku mulai
mendekapnya sambil terus mencium bibirnya, kurasakan Kejantanan-ku mulai
menyentuh bibir kewanitaan-nya.
Dengan perlahan aku menggesek-gesekan Kejantanan-ku pada memek Erlin,
lalu dengan perlahan aku membenamkan Kejantanan big sizeku, mili demi
mili. Erlin pada saat itu terlihat mendesah tertahan dia merasakn nikmat
yang luar biasa dari tusukan Kejantanan-ku. Secara konstan aku mencoba
membenamkan Kejantanan-ku.
Dengan usahaku pada akhirnya Kejantanan-kupun tertelan oleh juga Vagina
Erlin, maka saat itu secara refleks Erlin-pun merapatkan pahanya. Tak
lupa aku juga menciumi bibir dan lehernya sembari tanganku meremas-remas
buah dada Erlin. Kejantanan besarku mulai kugenjotkan dengan konstan.
Aku melihat Erlin nafasnya memburu, dan terengah-engah.
Nampaknya Erlin telah merasakan kenikmatan yang luar biasa akibat
tusukan kejantanan-ku. Melihat hal itu maka aku semakin liar melumat
bibirnya, menjilat leher dan remasanku pada buah Erlin semakin liar.
Tubuh Erlin mengejang, dan tangan Erlin mencengkeram kuat-kuat sofa.
Saat itu kurasakan vagina Erlin kurasakan berdenyut-denyut dan menjepit
kejantanaku,
“ Ahhhhhhhhhh…. Om, Erlin keluar om… Ssssss.. Ahhhhh…, ” ucapnya diiringi desahanya.
Tenryata Erlin baru bberapa menit aku genjot sudah mencapai orgasme-nya.
Setelah menikmati sisa-sisa orgasme, tubuh Erlin terlihat lemas. Dari
awal tadi Erli sudah mendapatkan Orgasmenya 2 kali dalam waktu yang
dekat. Melihat Hal itu Akupun Aku membelai rambutku yang basah keringat.
Dia membuka matanya, aku tersenyum dan menciumnya lembut sekali, tak
henti hentinya buah dada-nya kuremas-remas pelan.
Tiba tiba, dengan serangan cepat bibirnya kulumat dengan kuat dan
diteruskan ke leher serta buah dada-nya kuremas-remas lebih kuat.
Nafsunya naik lagi dengan cepat, saat kembali aku memainkan
Kejantanan-ku semakin cepat. Uhh, sekali lagi dia nyampe, yang hanya
selang beberapa menit, dan kembali dia berteriak lebih keras lagi.
Aku terus memainkan Kejantanan-ku dan kali ini aku ikut menggelepar,
wajahku menengadah. Satu tanganku mencengkeram lengannya dan satunya
menekan buah dada-nya. Dia makin meronta-ronta tak karuan. Puncak
kenikmatan diikuti ngecretnya spermaku dengan kuat di dalam Vagina-nya,
menyembur berulang kali.
Terasa banyak sekali peju kental dan hangat menyembur dan memenuhi
Vagina-nya, peju yang keluar seolah menyembur seperti air yang memancar
kuat. Setelah selesai, aku memiringkan tubuhku sambil tetap meremas
lembut buah dada-nya sambil mencium wajahnya,
“Lin, kamu luar biasa, memek kamu sempit dan nikmat sekali” pujiku sambil membelai buah dada-nya.
“ Om juga hebat. Bisa membuat Erlin nyampe beberapa kali, dan baru kali
ini Erlin bisa nyampe dan merasakan Kejantanan raksasa. Hihi... ”
“ Oo gitu ya Lin, jadi kamu suka dengan Kejantanan-ku?” godaku sambil membelai belai wajahnya.
“ Ya om, Kejantanan om nikmat, besar, panjang dan keras banget, ” jawabnya.
Aku tidak langsung mencabut Kejantanan-ku, tapi mengajak mengobrol
sembari Kejantanan-ku makin mengecil. Dan tak henti-hentinya aku
menciumi nya, membelai rambutnya dan buah dada-nya. Peju yang bercampur
dengan cairan Vagina-nya mengalir keluar. Setelah cukup mengobrol dan
saling membelai.
Dengan perlaha Kejantanan-ku yang telah menghantarkan dia ke awang awang
itu kucabut sambil kucium lembut sekali. Tak lama kemudian tertidurlah
dia dalam pelukanku. Dia tidur nyenyak sekali. Ketika dia terbangun, dah
sekitar tengah malam. Kubelai rambutnya, kurang lebih setengah jam kami
berbaring berdampingan.
Aku lalu mengajaknya mandi karena badan kami basah dan lengket karena
keringat abis bertempur tadi. Kubimbing dia ke kamar mandi, saat
berjalan masih ada sisa peju yang mengalir di pahanya, mungkin saking
banyaknya aku ngecret didalam Vagina-nya. Dalam bathtub yang berisi air
hangat, dia duduk di atas pahaku.
Aku mengusap-usap punggungnya. Aku memeluknya sangat erat hingga dadaku
menekan buah dada-nya. Sesekali aku menggeliatkan badanku sehingga
putingnya bergesekan dengan dadaku yang dipenuhi busa sabun. Putingnya
mulai mengeras. Pangkal pahanya yang terendam air hangat sesekali
terkena Kejantanan-ku, hal itu menyebabkan nafsuku mulai berkobar
kembali.
Dia kutarik sehingga menempel lebih erat ke tubuhku. Aku menyabuni
punggungnya. Sambil mengusap-usapkan busa sabun, tanganku terus menyusur
hingga tenggelam ke dalam air. Aku mengusap-usap pantatnya dan kuremas.
Kejantanan-ku pun mulai tegang ketika menyentuh Vagina-nya. Terasa
bibir luar Vagina-nya bergesekan dengan Kejantanan-ku.
Dengan usapan lembut, tanganku terus menyusuri pantatnya. Aku mengusap
beberapa kali hingga ujung jariku menyentuh lipatan daging antara lubang
pantat dan Vagina-nya,
“ Om nakal Ihhh… ” desahnya sambil menggeliat mengangkat pinggulnya.
Dia menggeliatkan pinggulnya. Aku mengecup lehernya berulang kali sambil
menyentuh bagian bawah bibir kewanitaan-nya. Tak lama kemudian, aku
semakin jauh menyusur hingga akhirnya lipatan bibir luar Vagina-nya
kuusap-usap. Aku berulang kali mengecup lehernya. Sesekali kujilat,
sesekali menggigit dengan gemas,
“ Uhhhhhh... Sssshhh... Aghhhhh... ” desahnya berulang kali.
Lalu dia bangkit dari pangkuanku, namun ketika dia berdiri, kedua
lututnya goyah. Dengan cepat aku pun bangkit berdiri dan segera
membalikkan tubuhnya. Aku tak ingin dia terjatuh. Aku menyangga
punggungnya dengan dadaku. Lalu kuusapkan kembali cairan sabun ke
perutnya. Keatas, meremas dengan lembut buah dada-nya dan putingnya
plintir-plintir dengan dengan jariku.
Puting kiri dan kanan kuremas bersamaan. Lalu aku mengusap semakin ke atas dan berhenti di lehernya,
“ Om, lama amat ngelumurin sabunnya, ” katanya sambil menggeliatkan pinggulnya.
Kejantanan-ku semakin keras dan besar, makin dalam terselip dipantatnya.
Dia meremas bijiku dengan gemas. Aku menggerakkan telapak kananku ke
arah pangkal pahanya. Sesaat aku mengusap usap jembut lebatnya, lalu
mengusap Vagina-nya berulang kali. Jari tengahku terselip di antara
kedua bibir luar Vagina-nya. Aku mengusap berulang kali. Clitoris-nya
pun menjadi sasaran usapanku,
“ Uhhhhhh... !” desahnya ketika merasakan Kejantanan-ku makin kuat menekan pantatnya.
Dia jongkok merendam Vagina-nya ke dalam air. Dibersihkannya celah
diantara bibir kewanitaan-nya dengan mengusapkan 2 jarinya. Ketika dia
menengadah Kejantanan-ku telah berada persis didepannya. Kejantanan-ku
telah ngaceng berat,
“ om, kuat banget sih om, baru aja ngecret di memek Erlin sekarang sudah
ngaceng lagi, ” katanya sambil meremas Kejantanan-ku, lalu diarahkan ke
mulutnya.
Dikecupnya ujung kepala Kejantanan-ku. Tubuhku bergetar menahan nikmat
ketika dia menjilati kepala Kejantanan-ku. Aku meraih bahunya karena tak
sanggup lagi menahan napsu. Setelah berdiri, kaki kirinya kuangkat dan
kuletakkan di pinggir bath tub. Dia kubuat menungging sambil memegang
dinding di depannya dan aku menyelipkan kepala Kejantanan-ku ke celah di
antara bibir kewanitaan-nya,
“ Ahhhhh… Uhhhhhh... ,!” desahnya.
Aku menarik Kejantanan-ku perlahan-lahan, kemudian mendorongnya kembali
perlahan-lahan pula. Bibir luar Vagina-nya ikut terdorong bersama
Kejantanan-ku. Perlahan-lahan kutarik kembali Kejantanan-ku, aku
bertanya,
“ Enak Lin ?, ” tanyaku.
“ Enaak banget om, ”jawabnya.
Aku mengenjotkan Kejantanan-ku dengan cepat sambil meremas bongkah pantat nya dan juga buah dada-nya,
“ Ouhhhhhhhh... Sssshhh… ” desahnya ketika Kejantanan-ku kembali menghunjam Vagina-nya.
Dia terpaksa berjinjit karena merasa Kejantanan-ku seolah membelah
Vagina-nya karena besarnya. Terasa Vagina-nya sesek kemasukan
Kejantanan-ku yang besar dan panjang itu. Kupegang pinggulnya dengan
erat dan Kejantanan kukeluar masukkan dengan cepat dan keras. Terdengar
'cepak-cepak' setiap kali pangkal pahaku berbenturan dengan pantatnya,
“ Uhhhhhh... om... Erlin nyampe, ” ucapnya.
Dia lemas ketika nyampe lagi untuk kesekian kalinya. Aku juga tidak
dapat menahan spermaku lebih lama lagi. “ Uhhhhhh... Lin, ” kataku
sambil menghunjamkan Kejantanan-ku sedalam-dalamnya.
“ Om... Sssshhh… Ouhhhh... ” katanya karena berulangkali merasa tembakan spermaku diVagina-nya.
“ Uhhhhhh... Lin, enaknya, ” bisikku ditelinganya.
“ Ouhhh... Om, Sssshhh... Ahhhhhhh... Nikmat sekali ya ML sama Om, ” jawabnya.
Aku masih mencengkeram pantatnya sementara Kejantanan-ku masih nancep
diVagina-nya. Beberapa saat kami diam di tempat dengan Kejantanan-ku
yang masih menancap di Vagina-nya. Kemudian aku membimbingnya ke shower,
menyalakan air hangat dan kami berpelukan mesra dibawah kucuran air
hangat.
Setelah selesai aku keluar duluan, sedang dia masih menikmati shower.
Selesai mandi, dengan rambut yang masih basah dan masih bertelanjang
bulat, dia keluar dari kamar mandi. Aku sudah mengambilkan soft drink
dingin dari lemari es. Ditenggaknya sekali abis,
“ Haus ya Lin, laper lagi gak?”
“ Mangnya ada makanan om ?,”
“ Ada Pizza tapi sisa. Gak apa kan, ”
“ Gak apa om, gak basi kan, ”
“ Ya enggaklah say, aku angetin dulu di micro wave ya, masih banyak kok,
cukuplah buat kamu. aku mah gak laper, aus iya, ” aku menyiapkan
Pizzanya.
Dia duduk di mejadekat sofa. Dia kupersilakan minum dan makan sambil
mengobrol, diiringi lagu lembut. Setelah makan, aku memintanya duduk di
pangkuanku. Dia menurut saja. Sambil mengobrol, dia kumanja dengan
belaianku. Akhirnya setelah selesai makan, kuraih dagunya, dan kucium
bibirnya dengan hangatnya, dia mengimbangi ciumanku.
Dan selanjutnya aku mulai meremas-remas lembut buah dada-nya, kemudian
menelusuri antara dada dan pahanya. Dia sadar bahwa sesuatu yang
didudukinya terasa mulai agak mengeras. Ohh, dia langsung bangkit. Dia
bersimpuh di depanku dan ternyata Kejantanan-ku sudah mulai ngaceng,
walau masih belum begitu mengeras.
Kepala Kejantanan-ku sudah mulai sedikit mencuat keluar dari kulupnya
lalu diraihnya, dibelai dan kulupnya ditutupkan lagi. Dia suka
melihatnya dan sebelum penuh tegangnya langsung dikulumnya
Kejantanan-ku. Dia memainkan kulup batang yang tebal dengan lidahnya.
Ditariknya kulup ke ujung, membuat kepala Kejantanan-ku tertutup
kulupnya dan segera dikulum.
Mulailah dimainkannya kulupku dengan lidahnya, dan diselipkannya
lidahnya ke dalam kulupku sambil lidahnya berputar masuk di antara kulup
dan kepala Kejantanan-ku. Enak rasanya. Tapi hanya bisa sesaat, sebab
dengan cepatnya Kejantanan-ku makin membengkak dan aku mulai menggeliat
dan berdesis menahan kenikmatan permainan lidahnya dan membuat mulutnya
semakin penuh,
“ Om, hebat ya sudah ngaceng lagi, kita lanjut yuk om, ” katanya, yang juga sudah terangsang.
Aku makin tak tahan menerima rangsangan lidahnya. Maka dia kutarik ke
tempat tidur. Kakinya kubuka sambil tersenyum dan aku langsung
menelungkup di antara pahanya,
“ Aku suka melihat memek kamu Lin, ” ujarku sambil membelai jembutnya yang lebat.
“ Suka kenapa Om ? ”
“ Sebab jembutmu lebat dan cewek yang jembutnya lebat nafsunya besar,
kalau disetubuhi jadi binal seperti kamu, juga tebal bibirnya, ” ucapku.
Aku terus membelai jembut dan bibir kewanitaan-nya. Kadang-kadang
kucubit pelan, kutarik-tarik seperti mainan. Bibir kewanitaan-nya
kubuka, dia makin terangsang dan makin banyak keluar cairan dari
Vagina-nya. Aku terus memainkan Vagina-nya seolah tak puas-puas, kadang
kadang kusentuh sedikit clitoris-nya.
Pinggulnya mulai menggeliat, kemudian diangkatnya pinggulnya, langsung
kusambut dengan bibirku. Aku hisap liang senggama-nya yang sudah penuh
cairan. Lidahku ikut menari kesana kemari menjelajah seluruh lekuk
Vagina-nya, dan saat kuhisapnya clitoris-nya dengan ujung lidah, dia
berteriak,
“ Ohhhh.. Sssssshh… Ayo dong om, Erlin pingin disetubuhi lagi ” ucapnya sambil menarik bantal.
Kemudian aku langsung menempatkan tubuhku makin ke atas dan mengarahkan
Kejantanan gedeku ke arah Vagina-nya. Kupegang Kejantanan-ku dan
kuselipkan di antara bibir kewanitaan-nya. Pegangan kulepas saat kepala
Kejantanan-ku mulai menyelinap di antara bibir kewanitaan-nya dan
menyelusup ke liang senggama-nya.Pelan-pelan kutekan dan kucium bibirnya
lembut.
Dia merapatkan pahanya supaya Kejantanan-ku tidak terlalu masuk ke
dalam. Aku langsung menjepit kedua pahanya hingga terasa sekali
Kejantanan-ku menekan dinding Vagina-nya. Kejantanan-ku semakin masuk.
Belum semuanya masuk, kutarik kembali seolah akan dicabut hingga tak
sadar pinggulnya naik mencegah agar tidak lepas.
Beberapa kali kulakukan sampai akhirnya dia berteriak-teriak sendiri.
Setelah puas menggodanya, dengan hentakan agak keras, kupercepat gerakan
memainkan Kejantanan-ku. dengan hentakan keras Kejantanan kugoyang
goyangkan, sambil meremas buah dada-nya, kuciumi lehernya. Akhirnya dia
mengelepar-gelepar, dan sampailah dia kepuncak.
Dia berteriak, dan aku menyerangnya terus dengan dahsyatnya, sehingga
tak habis-habisnya dia melewati puncak kenikmatan. Lama sekali. Dia
memohon, tak kuat menerima rangsangan lagi, benar benar terkuras
tenaganya dengan orgasme berkepanjangan. Akhirnya aku pelan-pelan
mengakhiri serangan dahsyatku.
Dia terkulai lemas sekali, keringatnya bercucuran. Tubuhnya kutindih
serta lehernya kembali kucumbu. Kupeluk tubuhnya dan kembali kuremas
buah dada-nya. Pelan-pelan Kejantanan mulai kuenjotkan. Aku terus
menelusuri permukaan tubuhnya. Dadaku merangsang buah dada-nya setiap
kali bergeseran mengenai putingnya.
Lalu Kejantanan kupompakan dengan sepenuh perasaan, lembut sekali,
bibirku menjelajah leher dan bibirnya. Lama kelamaan tubuhnya yang
semula lemas, mulai terbakar lagi. Dia berusaha menggeliat, tapi
tubuhnya kupeluk cukup kuat, tangannya mulai menggapai apa saja yang
bisa didapat. Aku makin meningkatkan cumbuanku dan memompakan
Kejantanan-ku makin cepat.
Gesekan di dinding Vagina-nya makin terasa. Dan kenikmatan makin
memuncak. Leherku kugigit agak kuat dan kumasukkan seluruh batang
Kejantanan-ku serta kugoyang-goyang untuk meningkatkan rangsangan di
clitoris-nya. Maka jebol lah bendungannya, dia mencapai puncak kembali.
Kembali dia berteriak sekuatnya menikmati ledakan orgasme yang lebih
kuat.
Saat itu dia meronta-ronta, sampai-samapai dia menggigit pundaku. Sesaat
aku menurunkan gerakanku, tapi saat itu kubalik tubuhnya hingga dia
yang di atas. Dia terkulai di atas tubuhku. Dengan sisa tenaganya dia
mengeluarkan Kejantanan-ku dari Vagina-nya. Diraihnya Kejantanan-ku.
Tanpa pikir panjang, Kejantanan yang masih berlumuran lendir kawinnya
sendiri dikulumnya.
Pinggulnya kuraih hingga dia telungkup di atasnu dengan posisi terbalik.
Kembali Vagina-nya yang berlumuran cairan jadi mainanku, dia makin
bersemangat mengulum dan menghisap sebagian Kejantanan-ku. Kupeluk
pinggulnya hingga sekali lagi dia orgasme. Kuhisap clitoris-nya sambil
ujung lidahku menari cepat sekali.
Tubuhnya mengejang dan menjepit kepalaku dengan kedua pahanya dan
dirapatkannya pinggulnya agar bibir kewanitaan-nya merapat ke bibirku.
Dia tidak bisa berteriak tapi karena mulutnya penuh, dan tanpa sadar dia
menggigit agak kuat Kejantanan-ku dan dicengkeramnya dengan kuat saat
dia masih menikmati orgasme,
“ Lin, aku mau keluar nih, aku keluarin di dalam memek kamu ya, ” kataku sambil menelentangkan dia.
“ Iya om, Oouhhh…, ” jawabnya.
Lalu Elin-pun aku tunggangi dan dengan satu hentakan keras,
Kejantanan-ku yang besar sudah kembali menyesaki Vagina-nya. Aku
langsung memain Kejantanan-ku keluar masuk dengan cepat dan keras. Dalam
beberapa enjotan saja tubuhkupun mengejang. Pantatnya dihentakkannya ke
atas dengan kuat sehingga Kejantanan-ku nancap semuanya ke dalam
Vagina-nya dan akhirnya,
“ Crottt… Crottt… Crottt…, ”
Akhirnya Spermaku muncrat dalam beberapa kali semburan kuat. Aku menelungkup diatasnya sambil memeluknya erat-erat dan berkata,
“Lin, nikmat sekali ML sama kamu, memek kamu kuat sekali cengkeramannya, ” bisikku.
“ Ya om, Erlin juga nikmat sekali, tentu saja jepitan memek Erlin
terasa kuat karena Kejantanan om kan gede banget, Rasanya sesak deh
memek Erlin kalau om neken Kejantanan om masuk semua. Kalau ada
kesempatan, Erlin Mau Ml lagi sama Om, ” jawabnya.
“ Ok deh dengan senang hati Om juga mau ML sama Erlin lagi, ” balasku.